A Silent Tears

      Tatkala rindu, kurentangkan sajadahku. Kututup mata sambil kupanjatkan doa, setinggi - tingginya. Karena hanya ini satu - satunya jalan untuk menuntaskan rindu. Memori itu tidak akan pernah hilang, malah makin lekat. Kata orang, doa dan waktulah yang akan menyebuhkan. Menyembuhkan luka yang teramat dalam karena kehilangan. 

    Aku sampai kehilangan kata - kata. Tidak tahu lagi harus menuliskan apa. Sudah kupilih - pilih kata, tapi tak mampu juga aku untuk merangkainya. Padahal rasanya dada ini penuh dan sesak sampai ingin meledak. Kemudian tumpah ruah menjadi tangisan dalam diam. 

    Entah sampai kapan hati ini bisa tenang. Saat malam datang dan mata mulai terpejam, semua kilas balik kenangan itu hadir tanpa diundang. Satu - satunya jalan untuk tenang hanyalah menuntaskan kesedihan menjadi tangisan dalam diam. 

    Waktu.

    Semua hanya perkara waktu. Tinggal menunggu waktu untuk menyembuhkan kami yang ditinggalkan. Atau bisa jadi menyusul yang sudah meninggalkan....




Komentar

Postingan Populer