Tulisan masa depan
Saya percaya bahwa masing - masing dari kita sedang sama - sama berjuang untuk satu hal yang disebut impian. Tidak perlu diukur mimpi siapa yang paling besar, karena saya juga percaya ukuran yang bisa didefinisakan oleh tiap - tiap manusia tidaklah sama. Yang saya tahu kita memiliki tujuan yang serupa, mengubah impian menjadi nyata.
Saya beruntung dikelilingi oleh orang - orang dekat yang percaya bahwa hidup bukanlah hidup tanpa impian. Mereka semua bermimpi banyak - banyak. Tidak peduli seberapa banyak manusia yang menganggap impian mereka gila, mereka semua tetap berpijak pada tanah, berjalan dengan keyakinan terbesar bahwa hal yang besar tidak akan datang dengan gampang.
Ada masa saya hanya diam sewaktu mereka berbicara tentang impian. Saya tidak tahu harus kemana. Saya merasa cukup tenang berada di zona nyaman saya. Tapi akhirnya, suatu tempat yang saya sebut zona nyaman tidak akan membawa saya melampaui batas imajinasi saya. Zona nyaman hanya membuat saya diam, pasif.
Kemudian saya sadar, zona nyaman saya adalah penjara untuk diri saya sendiri. Penjara yang saya ciptakan sendiri untuk mengurung mimpi bahkan diri saya sendiri.
Saya mulai bergerak, walau perlahan. Saya mulai memunguti serpihan mimpi yang sudah berserakan. Saya susun satu demi satu. Disitulah saya sadar, kalau ini akan menjadi perjalanan yang amat sangat panjang.
Saya memulai tulisan ini sudah bertahun - tahun yang lalu. Setiap ingin saya selesaikan, jari saya kaku. Saya tidak bisa melanjutkan. Siapa saya yang berani bicara tentang mimpi - mimpi besar?
Mungkin nanti, entah kapan tulisan ini akan saya selesaikan dengan segala impian yang sudah saya wujudkan.
Saya beruntung dikelilingi oleh orang - orang dekat yang percaya bahwa hidup bukanlah hidup tanpa impian. Mereka semua bermimpi banyak - banyak. Tidak peduli seberapa banyak manusia yang menganggap impian mereka gila, mereka semua tetap berpijak pada tanah, berjalan dengan keyakinan terbesar bahwa hal yang besar tidak akan datang dengan gampang.
Ada masa saya hanya diam sewaktu mereka berbicara tentang impian. Saya tidak tahu harus kemana. Saya merasa cukup tenang berada di zona nyaman saya. Tapi akhirnya, suatu tempat yang saya sebut zona nyaman tidak akan membawa saya melampaui batas imajinasi saya. Zona nyaman hanya membuat saya diam, pasif.
Kemudian saya sadar, zona nyaman saya adalah penjara untuk diri saya sendiri. Penjara yang saya ciptakan sendiri untuk mengurung mimpi bahkan diri saya sendiri.
Saya mulai bergerak, walau perlahan. Saya mulai memunguti serpihan mimpi yang sudah berserakan. Saya susun satu demi satu. Disitulah saya sadar, kalau ini akan menjadi perjalanan yang amat sangat panjang.
Saya memulai tulisan ini sudah bertahun - tahun yang lalu. Setiap ingin saya selesaikan, jari saya kaku. Saya tidak bisa melanjutkan. Siapa saya yang berani bicara tentang mimpi - mimpi besar?
Mungkin nanti, entah kapan tulisan ini akan saya selesaikan dengan segala impian yang sudah saya wujudkan.

Komentar