Kamar ini
15 desember 2009
09:30 am
Kaleng bir masih berserak bebas di kamar ini . aroma rokok yang pekat juga masi melekat disetiap udara yang memenuhi kamar ini . dan hanya ada satu hal yang pergi meninggalkan kamar ini . namun aku tidak perlu repot untuk mencari apa yang hilang itu . karena beginilah kehidupan di kamar ini . segala hal yang menghilang akan datang kembali . kecuali asap rokok dan kaleng bir itu tentu saja . aku sedang ingin diam . tidak ingin melakukan apapun , hanya ingin diam . bahkan aku sampai lupa , ntah sudah berapa lama aku diam . diam dan telanjang . aku suka membiarkan udara kamar ini menyentuh seluruh bagian tubuhku . aku suka membiarkan tubuhku terlihat polos . biarlah , biar setan setan disini juga bisa melihat tubuh telanjangku ini .
11.45 am
Masi dalam diam dan telanjang . dimana kusimpan batangbatang rokokku ? aku membutuhkannya saat ini . ada yang aneh di rongga mulutku , dan ternyata aku membutuhkan asap tembakau . ah , ini dia . kunyalakan pemantik tuaku . kuhirup dan kunikmati asap tembakau ini , biarkan asap pekat itu memenuhi setiap rongga didadaku , sampai penuh . dan aku masi diam , terbaring dan telanjang . asap rokok kembali memberi aroma pekat di kamar ini . ku hembuskan asap ini keluar dari rongga dadaku , berharap semua rasa sakit , dosa , kotoran dan semua beban yang membuat paruparuku sesak bisa melayang keluar lalu menghilang seperti kabut yang terkena matahari . tapi sayangnya , sampai batang terakhirpun asap asap itu hanyalah asap . tidak memiliki tangan dan tidak memiliki kemampuan untuk mengajak bebanku melebur menjadi asap dan menghilang .
02.52 pm
Baiklah , ku khatamkan saja diamku ini . perutku sudah meronta dan berteriak kelaparan . tubuhku juga sudah berpeluh karena ternyata panas sudah menjalar di seantero kamar ini . ah , harusnya aku membeli AC . biar aku bisa tetap terbaring diam dan telanjang tanpa harus terganggu udara panas yang memuakkkan ini . aku berdiri , menyudahi kebekuan dalam diamku . oh , sial ! kepalaku sakit sekali . ntah karena aku terlalu lama terbaring diam , atau karena terlalu banyak kaleng bir yang kukosongkan, ntah karena beban atau karena yang lainnya ? ntah lah ,aku tidak tahu . aku tetap berdiri , masih telanjang . aku butuh air untuk mengguyur badanku . aku butuh air untuk membasahi otakku .
06.37 pm
Adzan maghrib sudah usai hampir setengah jam yang lalu . aku masi diam , namun kali ini aku tidak telanjang . rasanya aku ingin menyambut panggilan adzan itu . bersujud dan berdoa kepada Tuhanku . tapi sayangnya , aku tidak membaca doa saat aku membasahi rambutku . dan jadilah aku disini . tetap diam . aku heran , ntah mengapa banyak orang yang melihat orang seperti aku serasa tidak memiliki Tuhan . apa hanya karena aku tidak dianggap sebagai umat yang suci ? atau karena keadaan yang menjebakku di kamar ini yang seolah memberi stempel nista disetiap jengkal kulit yang aku miliki ?ntahlah . kadang aku berpikir , semudah itukah memberi cap baik atau buruk pada manusia ? hanya karena mereka hidup normal dan tidak berbuat salah lalu mereka adalah orang baik yang memiliki Tuhan ? lalu apakah aku yang selalu telanjang ini adalah sebuah kotoran yang tidak pernah mengenal Tuhan ? ah . pikiran ini terlalu rumit untuk diungkapkan .
08.23 pm
Aku mengoleskan lipstik merah ke permukaan bibir pucatku , penuh dan menutup semua kewarasan menjadi kepalsuan yang entah kapan terselesaikan . sebenarnya aku bukan seorang wanita yang suka merias diri . hanya saja , para pria itu selalu senang jika melihat bibirku tertutup warna merah lipstik ini . aku mematut wajahku lagi di cermin yang begitu usang . bahkan aku sampai merasa sukar untuk melihat bayangan yang terpantul disana . tapi biarkan sajalah . aku tidak perlu memandang bayanganku sendiri setiap hari . wajahku masi tetap begini , tetap cantik . ku ambil pakaian terbaik untuk malam ini . sebenarnya aku tidak kemanamana , hanya saja tugasku menjaga kamar ini menuntutku untuk terlihat semakin cantik . jujur , aku bingung . sebenarnya untuk siapa aku merias wajahku ini ? untuk siapa juga aku harus menyemprotkan wewangian yang aromanya begitu memabukkan ini ? aku melakukan itu bukan untuk diriku . aku menelanjangi tubuhku juga bukan untuk diriku sendiri . ntah untuk siapa . dan anehnya , setiap malam aku terus saja melakukan semua hal ini .
11.06 pm
Tok tok tok
Hmmmm . ketukan itu akhirnya terdengar juga . ku patut lagi wajahku , mencoba melihat apakah lipstik merah masih merekah di bibirku . cantik . ku buka pintu itu . hal hal yang menghilang di pagi hari tadi , akhirnya kembali lagi malam ini . tidak dengan raga yang sama , tapi dengan hasrat yang sama . aku tidak perlu bertanya siapa nama lelaki ini . aku tidak butuh nama . dan sebenarnya aku tidak butuh apaapa . lagi , aku di telanjangi . pasrah saja dengan keadaan yang menarikku semakin dalam ke sebuah nama yang mereka sebut ‘dosa’ . biarkan sajalah , aku toh hanya memainkan peranku di dunia ini . dan aku tidak mau tau kapan peranku ini akan berakhir .
16 Desember 2009
02.09 am
Aku sudah dua kali mengoleskan lipstik merah malam ini . kalau kau pintar kau pasti tau mengapa dimalam selarut ini aku masih saja mengoleskan lipstik merah ini . aku diam , tidak telanjang . menanti seseorang tak bernama yang akan datang , lalu bersiap mengucapkan perpisahan saat pagi menjelang . dan dia datang .dia membukakan ku sekaleng bir yang selalu menjadi favoritku . dia menyalakan pemantik di rokok yang sudah menempel dibibirku . dialah lelaki kedua yang akan menelanjangiku .
07.58 am
Ntah kenapa aku membuka mataku terlalu pagi . aku tidak bisa tidur nyenyak malam tadi. Bahkan lelakilelaki yang sudah menelanjangiku pun sudah pergi kembali ke peraduan para istri . ah , kamar ini berantakan . kaleng kaleng bir itu pun masih menjadi aktor utama ornamen kamar ini . aku masi diam terbaring dan telanjang . tidak ingin bergerak , tidak ingin melakukan apa apa . aku hanya ingin diam terbaring dan telanjang . membiarkan setansetan kamar ini melihat tubuh wanita jalang penghuni kamar ini .

Komentar